Kursi roda merupakan hal yang tidak asing lagi didengar di telinga masyarakat. Dalam kiprahnya, kehadiran kursi roda di dunia ini sangatlah membantu manusia dalam melakukan aktivitas mereka, khususnya bagi mereka yang mengalami cidera pada anggota gerak kaki. Seiring berjalannya waktu, kursi roda mengalami perkembangan – perkembangan sehingga banyak kita temui di dunia ini model kursi roda yang sangat beragam. Bahkan sudah banyak sekali inovasi kursi roda yang telah diciptakan, seperti halnya inovasi kursi roda khusus untuk atlet, inovasi kursi roda khusus untuk kegiatan buang air besar, hingga inovasi kursi roda elektrik.
Mengulas tentang inovasi kursi roda elektrik sendiri, dapat kita temui sehari-hari di kehidupan nyata, disekitar inovasi yang sangat beragam, baik inovasi kursi roda elektrik menggunakan sensor kendali, gerak dan suara hingga menggunakan system aplikasi android. Akan tetapi berbagai keunikan yang dijual kursi roda elektrik itu sendiri tentunya sebanding dengan harga dan biaya yang harus kita keluarkan untuk bisa memilikinya. Dilihat dari segi ekonomi masyarakat, hal ini justru menjadi kekurangan dari kursi roda elektrik tersebut yang ada di pasaran, dikarenakan masyarakat pasti akan lebih memilih membeli kursi roda manual dibandingkan kursi roda elektrik, dengan asumsi harga yang lebih murah dan terjangkau.
Berdasarkan beberapa fakta yang ditemukan di lapangan, menjadikan team Teknik Mesin UNS yang ketuai oleh Ubaidillah yang beranggotakan : Didik Djoko Susilo, Aditya Rio Prabowo, Dharu Febi Smaradhana, Fitrian Imaduddin, Budi Santoso, Aldo Dwiki Kurniawan, Raka Niko Prasetyo, dan Rizki Ardianto memutar otak untuk menciptakan sebuah inovasi baru electric wheel chair yang berbeda dari yang lainnya. Berawal dari permasalahan serupa, team UNS menggandeng kerja sama dengan Senny Marbun selaku pimpinan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) yaitu untuk menciptakan kursi roda elektrik yang dikhususkan untuk atlet olahraga paralympic cabang olahraga boccia khususnya kelas BC3 sehingga dapat menunjang dan menyokong potensi atlet supaya lebih meningkat tanpa hambatan.
Inovasi Electric Wheel Chair yang dibuat team Teknik Mesin UNS ini didesign sesimple mungkin akan tetapi tidak melupakan factor kenyamanan pengguna. Dengan menambahkan support system kit yang dipasang pada bagian bagian tertentu sehingga dalam pemasangan sendiri tidak memerlukan waktu yang lama. Inovasi Electric Wheel Chair ini memiliki beberapa fitur yang melekat, antara lain seperti, satu set handle gas dan rem sebagai pengontrol kecepatan putar ban pada kursi roda elektrik, satu set rangka penggerak tambahan yang difungsikan untuk menggerakkan maju mundur maupun belok pada kursi roda, kemudian ada satu set battery power sebagai sumber energi penggerak, satu set push button control sebagai pengontrol belok kekanan maupun kekiri. Beberapa fitur tersebut saling berkesinambungan dan bekerja sama untuk menggerakkan kursi roda. Uniknya, Support system kit yang melekat pada electric wheel chair ini dapat dilepas pasang sehingga pada keadaan tertentu, kursi roda elektrik dapat di diubah kembali menjadi kursi roda manual. Yang membuat lebih uniknya lagi, support system kit ini juga memiliki keunggulan dapat digunakan atau dipasang pada kursi roda lainnya yang memiliki lebar yang sama.
Inovasi Electric Wheel Chair buatan Team Teknik Mesin UNS ini memiliki tingkat kecepatan yang bisa dikategorikan rendah hingga sedang, sehingga aman jika digunakan pada atlet maupun digunakan pada kebutuhan sehari hari. Rencana kedepan, electric wheel chair ini akan dihibahkan untuk atlet paralimpic cabang olahraga boccia khususnya kelas BC3 untuk mendukung potensi atlet supaya lebih gemilang.
Link youtube : https://www.youtube.com/watch?v=LspLdrHPlzY&t=5s