TIM PENGABDI UNS DAMPINGI IMPLEMENTASI TEACHING FACTORY  PADA PONPES WIRAUSAHA FATIMAH AR-ROYYAN

TIM PENGABDI UNS DAMPINGI IMPLEMENTASI TEACHING FACTORY PADA PONPES WIRAUSAHA FATIMAH AR-ROYYAN

Surakarta, 20 Juli 2022 Prodi S1 – Oleh: Triyono, Eko Surojo, Nurul Muhayat, Teguh Triyono, Sukmaji Indro C

Pondok Pesantren Wirausaha Fatimah Ar Royyan, sesuai namanya, kegiatan pondok pesantren adalah mendidik dan melatih santri-santrinya dalam berwirausaha. Pondok Pesantren ini didirikan pada bulan Januari 2020 dan beroperasi pada bulan Agustus 2020 yang dilatarbelakangi kondisi ekonomi yang memburuk akibat pandemic covid-19 dan banyaknya pemuda-pemuda putus/tidak sekolah karena tidak mampu membayar biaya sekolah akibat aktivitas ekonomi orang tua yang terganggu. Kurikulum Pondok Pesantren Wirausaha dirancang diselesaikan selama 1 tahun (2 semester). Kandungan kurikulum merupakan gabungan antara unsur agama, keterampilan dan kewirausahaan dan social-kemasyarakatan. Unsur agama diwakili dengan pelajaran menghafal dan membaca Al-Qur’an, unsur kewiraushaan diwakili dengan pelajaran desain grafis, sablon kaos dan marketing, dan unsur social-kemasyarakatan diwakili oleh pelajaran    akhlak dan tugas social. Dari kurikulum kewirausahaan tersebut, Pondok Pesantren Wirausaha Fatimah Ar Royyan ini termasuk pondok pesantren yang bisa diberdayakan menuju pondok pesantren mandiri yang mempunyai unit produksi. Hal ini bisa kita telusuri dari kegiatan-kegiatan KBM kewirausahaan desain grafis dan sablon kaos, hasil-hasil praktek santri sudah layak untuk dipasarkan. Untuk itu tim pengabdi Teknik Mesin UNS melakukan treatment dengan mengimplementasikan teaching factory untuk menghasilkan produk yang layak dijual sehingga bisa menjadi sumber keuangan bagi operasional pondok pesantren agar menjadi pondok pesantren yang mandiri, murah dan sejahtera.

Metode pelaksanaan PKM ini mengacu kepada konsep teaching factory di atas yaitu menngembangkan 3 komponen teaching factory yaitu siswa/santri, kelas dan laboratorium, industry. Tahapan pengembangan ketiga komponen tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Industri

Untuk membawa suasana industry dalam kelas, maka tim PKM akan:

  • membuat lembaga formal perdangangan yang ditandai dengan terbitnya Surat Izin Usaha Perdagangan dari Dinas Perdagangan Kabupaten Karanganyar.
  • Membuat papan nama usaha sablon kaos dan desain grafis
  • Memasarkan karya-karya santri melalui media online
  1. Kelas dan laboratorium

Agar kelas dan laboratorium mendukung implementasi teaching factory, maka tim PKM akan:

  • Merancang bangun peralatan yang dibutuhkan agar menghasilkan produk yang bermutu sehingga menjadi produk layak jual. Peralatan tersebut antara lain computer PC, meja sablon, meja semprot screen.
  1. Siswa

Agar siswa bisa memahami implementasi teaching factory, maka tim PKM akan:

  • Melakukan pelatihan dan penyuluhan tentang implementasi teaching factory kepada siswa, staff pengajar dan pengelola pondok pesantren.
  • Melakukan penyuluhan tentang pentingnya disiplin, sadar mutu dan berorientasi pasar.

 

Dokumentasi Kegiatan:

Rancangan meja sablon

Memfasilitasi ruang kelas dengan meja kursi dan komputer untuk desain grafis

Mock up kaos dan flyer iklan yang disebarkan oleh santri di media social

Close Menu